• Orgasmeku

    • 469.083 kali

Archive for the ‘mitOs Seks (3)’ Category

Kenapa Para Pria Suka Pelacur???

Posted by drbella pada Desember 24, 2007

Waktu jalan-jalan di pameran buku, saya melihat sepintas buku tebel
berjudul WHY MEN LIKE BITCHES. Judulnya sudah berbicara dengan sangat keras
dan jelas. Mengapa para pria pada suka pelacur? Yang jelas artinya bukan
suami-suami pada suka melacur beneran, tapi suami-suami suka isteri-isteri
yang memperlakukan mereka seperti pelacur memperlakukan client mereka.
Mereka diperlakukan dengan istimewa seperti seorang tamu, dilayani dengan
segenap hati, sekuat tenaga disertai kegairahan, memenuhi kebutuhan, selalu
stand by, melayani sesuai permintaan, tidak pernah mengeluh.

Saya ngga perlu baca isinya, tapi saya yakin judul itu akan sangat menolong
para isteri-isteri! If I were a wife, I’ll definitely buy that book!
Beneran, kalau saya seorang isteri saya harus beli buku itu, saya rasa itu
harus jadi buku panduan para isteri untuk belajar gimana “jadi pelacur”
untuk suami mereka (jika isteri-isteri sadar akan kekurangan mereka,
keteledoran mereka dalam melayani suami,kekurang-pedulian mereka terhadap
perasaan dan keinginan suami mereka, dan jika para isteri ini mau mengubah
keadaan pernikahan mereka yang sudah pada hambar). Coba lihat penampilan
pelacur, mereka bersolek, pake baju minim, pake parfum “keterlaluan” wangi,
seksi, mempesona, menggairahkan, genit, menggoda! Lalu si pria yang
diperlakukan begitu tentunya nggak mau cepet-cepet ilang kesempatan, jadi
dinikmati sepuasnya, maunya disenangkan lama-lama, nggak mau rugi, bo.

Banyak isteri-isteri yang mengeluh kepada saya katanya suami mereka
menurutnya udah nggak cinta lagi, mereka merasa diperlakukan seperti
sex-doll aja atau sex-slave. Kalau “main” maunya cepet-cepet, kalau “ngajak”
suka buru-buru atau quicky, kalau udah “gituan” langsung mendengkur.

Nah, gantian pria-pria juga memberikan jawabannya, katanya justru isteri
mereka yang nggak ngertiin mereka, tiap-tiap harinya mukanya cemberut dan
sikapnya nggak manis, kalau pas “main” nggak pernah mengeluarkan perkataan
yang membangkitkan; kalau “gituan” nggak mesra, nggak romantis, nggak
ekspresif.Pake daster melulu, nggak berdandan menarik, wangi, atau
menggairahkan. Hari-harinya cuman ngurus pekerjaan dan anak melulu tanpa
menjadikan suami mereka figur istimewa yang dibutuhkan, dilayani dengan
sepenuh hati. Melayani cuman karena memenuhi keinginan suami, setengah hati,
ogah-ogahan, maunya cepet selesai. Masih disertai mulutnya yang kalau
nyemprot pedesnya sampai nusuk ke tulang-tulang, sehingga mematikan gairah
seks pria.

Jadi akhirnya sang suami-suami ini juga tidak merasakan kenyamanan dalam
berhubungan. Para isteri pikir suami mereka ngga punya perasaan, sehingga
kalau ngomong asal keluar, nggak dipikir, sehingga terbawa juga sampai dalam
ati dan perasaan pahitnya terbawa sampai di ranjang. Akhirnya para
pasangan-pasangan ini merasa hambar dalam menjalani kehidupan berumah
tangga. Mereka saling bertanya dalam hati: “Dimanakah romantika cinta itu?”
“Apakah aku telah menikahi orang yang salah?” “Apakah Tuhan sebenarnya sudah
mempersiapkan orang lain untuk menikahiku?” “Apakah aku harus bercerai?”
Pertanyaan-pertanya an seperti ini sering diajukan oleh pasangan-pasangan
saat mereka masuk dalam gejolak rumah tangga, saat romantika bercinta
kelihatannya sudah padam dan tidak mungkin dibangkitkan kembali.Anda tidak
menikahi orang yang salah! Coba ingat bagaimana Anda meluap-luap dengan
perasaan cinta yang membara,bagaimana Anda tidak peduli dengan larangan
orang tua, bagaimana tiap hari Anda tidak sabar untuk berkencan dengannya,
tidak tahan ingin menggandeng tangannya,tidak sabar menanti hari pernikahan,
tidak sabar menanti para tamu undangan pulang ke rumah mereka agar Anda
masuk ke dunia fantasi hanya berdua dengannya
tidak ada yang lain?

Kemudian datanglah rutinitas rumah tangga yang mengambil keintiman kalian
berdua. Seharusnya Anda harus “waspada” dengan kehadiran anak-anak dan
urusan dengan mereka sehari-hari, waspada terhadap aktivitas rumah tangga
yang menyita jam-jam keintiman Anda, pekerjaan yang menyita, kebutuhan uang
yang tidak lebih penting daripada keintiman berdua, kebiasaan
kenyamanan berdua yang seharusnya dipertahankan agar tidak menjadi suatu
kebiasaan rutin yang membosankan. Pernikahan membutuhkan ekstra pekerjaan!
Jika Anda ingin mendapatkan kepuasan istimewa dari suatu hubungan, Anda
harus mengerjakannya dengan baik pula. Sebagaimana Anda ingin menjadi sukses
di dunia bisnis,Anda akan melakukan segalanya untuk mencapai targetitu
dengan segenap kekuatan Anda, mendobrak halangan-halangan yang menghadang,
menyingkirkan waktu-waktu lain yang tidak terlalu berharga dibanding dengan
kesuksesan, dan berjuang melakukan segalanya agar cita-cita Anda yang satu
ini dapat diraih.Apalagi jika Anda ingin memperoleh pernikahan “five star”,
Anda harus menyajikan menu high class, membuat tempat tidur berkelas hotel
bintang lima, menyajikan service yang memuaskan dan menghormati client Anda
selayaknya yang patut diterima oleh seorang yang datang dengan mengharapkan
pelayanan high class. Jika Anda menyediakan menu five star, maka Anda layak
mendapatkan upah yang seimbang, yaitu pernikahan five star!

Isteri-isteri, jangan lupa, “be a bitch” for your husband! Jangan takut
ditertawakan, jangan takut memulainya, jangan malu menyatakannya, jangan
malu untuk menggodanya, jangan gengsi untuk melayaninya, lakukanlah lebih
baik daripada sebelumnya. Anda segera akan mendapatkan tip tinggi dan
“client” Anda akan suka berkunjung dan menjadi pelanggan tetap di “hotel”
Anda.

Posted in mitOs Seks (3) | Leave a Comment »

mitos 2

Posted by drbella pada Desember 16, 2007

10 Mitos

Cewek hanya bisa hamil kalo saat bersenggama, orgasmenya bareng (orgasme pada saat bersamaan).

MITOS
Secara ringkas, konsep kehamilan kurang lebih seperti ini.. Cewek sebulan sekali memproduksi sel telur yang tersimpan dalam rahimnya. Saat bersenggama, cowok memuncratkan mani yang berisi jutaan (mungkin miliaran) sel sperma. Nah, sel sperma yang super banyak ini berlomba-lomba berenang masuk ke dalam rahim untuk mencapai sel telur yang ada di sana. Begitu sel sperma pertama mencapai sel telur, terjadi proses yang namanya pembuahan. Ini merupakan awal kehamilan, karena sel telur yang udah dibuahi tadi akan tumbuh menjadi janin, lalu pada saatnya, tumbuh jadi bayi. Sel-sel sperma yang lain udah nggak berfungsi lagi, soalnya yang dibutuhin dalam pembuahan sel telur emang cuma satu aja. Jadi pernyataan “kalo orgasmenya nggak bareng, maka nggak akan hamil” itu cuma mitos belaka. Bohong besar itu. Saat orgasme, cewek nggak mengeluarkan apa-apa kok (kecuali cairan vagina yang lebih banyak). Bahan baku yang dibutuhkan cewek untuk kehamilan (yaitu sel telur) emang nggak dikeluarin ke mana-mana, tapi diam aja dalam rahimnya. Jadi jangankan “nggak bareng”, walau si cewek nggak orgasme pun, kehamilan bisa terjadi kalo saat itu dia lagi punya sel telur.

FAKTANYA
Orgasme pada cewek membantu meningkatkan kemungkinan terjadinya kehamilan. Karena orgasme meningkatkan aliran darah ke organ-organ reproduksi cewek, supaya berfungsi lebih optimal. Selain itu, gerakan-gerakan otot vagina dan mulut rahim pada saat orgasme membantu “menghisap” mani ke dalam rahim. Jadi mempercepat sel-sel sperma untuk mencapai sel telur. Informasi tambahan: Kalo nggak dibuahi oleh sel sperma, sel telur ini akan mati dan terbuang bersama lapisan dinding rahim yang melindunginya. Inilah yang terjadi dalam proses menstruasi. Darah yang keluar itu (kadang berbentuk seperti potongan daging, karena begitu kentalnya) adalah lapisan dinding rahim yang dibentuk untuk melindungi sel telur yang dibuahi. Jadi kalo nggak dibuahi, ya dibuang semua.

Cowok kamu bilang, “Nggak bakal bunting deh, Yang. Kan nanti sebelum ngecret aku cabut. Terus aku keluarin di luar.”

MITOS
Salah besar nih! Ada dua alasan. Pertama, banyak cowok yang kurang bisa mengendalikan diri akibat kenikmatan tiada tara mendekati ejakulasi. Akhirnya jadi telat dicabut sehingga maninya terlanjur tumpah di dalam vagina, atau lebih parah lagi, malah nggak dicabut sama sekali. Ini sangat beralasan, karena kenikmatan ejakulasi di dalam vagina itu nggak ada yang ngalahin. Apalagi sambil ceweknya dipeluk erat penuh cinta (kalo ML-nya atas dasar cinta). Apalagi kalo orgasme bareng. Waa, nikmat, Bo!

Alasan kedua
katakan si cowok penuh kendali dan mencabut penisnya sebelum ejakulasi, lalu ditumpahkan di luar, sesuai janjinya. Tetap aja risiko hamil ada. Kenapa gitu? Karena kalo kalian perhatiin, mungkin saat foreplay (bermesraan dan saling rangsang sebelum senggama) penis si cowok dimainkan dengan tangan, ada lendir bening yang nggak terlalu kental keluar dari penis. Tanpa foreplay pun lendir ini akan keluar saat dan selama bersenggama. Di sini nggak ada namanya. Dalam bahasa Inggris, namanya pre-cum. Dalam bahasa Arab, namanya madi (bukan mani). Kita sebut aja pra-mani. Nah, pra-mani ini berfungsi sebagai pelumas, seperti cairan vagina yang dikeluarkan oleh cewek sebelum dan selama bersenggama. Ini yang mungkin orang banyak nggak tahu, bahwa sesungguhnya dalam cairan pra-mani ini juga terdapat sel-sel sperma yang bisa membuahi sel telur yang ada dalam rahim cewek. Memang jumlahnya nggak sebanyak yang terdapat dalam mani yang muncrat tumpah ruah saat ejakulasi. Tapi tetap aja yang sedikit itu bisa mengakibatkan kehamilan. Soalnya “sedikit”nya itu bisa 100-1000 sel sperma. Padahal untuk pembuahan cuma perlu satu sel aja.

Cewek bilang, “Nggak mungkin dong aku tidur ama abangmu! Kan dia udah terbukti mandul!” atau sebaliknya, “Mana mungkin aku bisa hamil ? Suamiku kan impoten.”

MITOS

Bukan mitos juga sebenernya. Lebih tepatnya mungkin “salah persepsi”. Nggak bisa membedakan antara mandul dengan impoten. Mandul adalah kondisi di mana cowok nggak bisa memproduksi sel-sel sperma. Jadi walaupun penisnya sanggup menegang keras dan sanggup memuncratkan mani yang berlimpah saat senggama, tetap aja nggak terjadi kehamilan. Soalnya maninya nggak mengandung sel sperma barang sebiji pun! Istilah kasarnya, peluru kosong. Impoten adalah kondisi di mana penis cowok nggak bisa berdiri (ereksi), dan sebagai akibatnya, nggak bisa melakukan senggama. Tapi walaupun begitu, belum tentu dia nggak bisa memproduksi sel-sel sperma. Jadi dia tetap bisa menghamili cewek. Tapi caranya nggak melalui senggama dengan muncratan mani yang menggairahkan. Melainkan melalui proses inseminasi buatan (istilah populernya: bayi tabung). Kesimpulannya, cowok mandul bisa bersenggama tapi nggak bisa menghamili. Sementara cowok impoten nggak bisa bersenggama tapi bisa menghamili.

Cowok jangan sering pake celana dalam ketat. Ntar jadi mandul.

FAKTA
Emang bener gitu. Buah zakar cowok berfungsi membentuk dan menampung mani yang berisi sel-sel sperma, sebelum dimuncratkan melalui penis saat ejakulasi. Sel-sel sperma ini terbentuk atas asam amino (seperti yang membentuk protein) yang sangat rentan (mudah rusak) terhadap panas dan asam. Nah, kalo cowok pake celana dalam dan/atau celana luar yang ketat, sirkulasi udara di daerah itu kan jadi sangat minim. Akibatnya panas dari tubuh kita sendiri nggak pergi ke mana-mana dan daerah sekitar selangkangan itu jadi panas. Jadi pada mampuslah sel-sel sperma si cowok itu. Berkaitan dengan itu, sering-sering mandi air panas dan nongkrong di sauna (mandi uap) juga mempunyai akibat yang sama. Ilustrasi tambahan: Kenapa kalo di tempat dingin seperti Puncak kita cenderung merapatkan selimut ke badan kalo tidur? Maksudnya sebenernya untuk meminimalkan sirkulasi udara di sekitar tubuh kita, supaya panas dari tubuh kita nggak lari ke mana-mana, sehingga badan kita jadi anget dan nggak kedinginan lagi.

Cewek kamu bilang, “Aku nggak mau ah kamu muncratin di mulut. Kalo manimu ketelen, nanti aku bunting lagi!”

MITOS
Ini salah besar ! Kemungkinan terjadinya kehamilan kalo cewek menelan mani cowok adalah satu banding sejuta trilyun. Nggak ada ya angka sejuta trilyun? Ya, makanya, itu cuma ilustrasi aja bahwa itu hanya bisa terjadi kalau ada keajaiban. Secara ilmiah, itu mustahil terjadi. Kenapa gitu? Soalnya, walaupun posisinya nggak jauh, tapi jalurnya sama sekali nggak nyambung. Dari mulut, jalurnya ke kerongkongan – lambung – usus halus – usus besar terus keluar lagi ke anus. Ada sih belokan-belokan kecil ke ginjal – kandung kemih terus keluar ke saluran kencing. Sementara dari vagina, jalurnya ke mulut rahim terus langsung masuk ke rahim. Antara liang vagina dengan saluran kencing, walaupun posisinya nempel atas-bawah, tapi nggak ada hubungannya sama sekali juga. Karena jalur-jalur itu sama sekali nggak ada hubungannya, maka nggak ada kemungkinan sel-sel sperma yang masuk lewat mulut bisa nembus ke rahim dan ketemu dengan sel telur untuk terjadi pembuahan. Katakanlah, kalo mau ngeyel (nekat bersikeras), ada yang bilang, usus dengan rahim itu posisinya nempel. Mungkin aja sel-sel sperma bisa nembus dinding usus dan dinding rahim secara osmosis lalu ketemu ama sel telur. Untuk menjawab itu, sebagai ilustrasi, daging steak atau rendang yang kita makan akan tiba di lambung untuk dihancurkan oleh berbagai macam enzim dan asam lambung dan entah apa lagi sampe terurai jadi asam lemak dan asam amino untuk masuk ke dalam usus halus dan diserap oleh darah untuk didistribusikan ke seluruh tubuh. Itu daging utuh yang masih berbentuk serat-serat kasar (sehalus apa sih gigi kita bisa menghancurkan potongan daging itu?) Apalagi sperma yang cuma berbentuk sel? Apa nggak kerebus tu benda begitu nyampe di lambung? Jadi kesimpulannya, tetep aja nggak mungkin cewek hamil akibat menelan mani.

Informasi tambahan
Ini mungkin lebih diarahkan untuk para cewek. Betul nggak kalo aku bilang, setelah bersenggama, cewek suka banget dipeluk mesra, dibelai rambutnya, dicium lembut di kening dan mata, diberi pujian ringan (tapi nggak ngegombal) mengenai kulitnya, matanya, bibirnya, rambutnya atau bentuk tubuhnya. Apalagi kalo senggamanya atas dasar cinta dengan suami atau pacar seriusnya. Yang aku sebutin itu mungkin hanya sedikit dari begitu banyaknya variasi seks (sebelum, selama maupun setelah senggama) yang disukai cewek. Sebaliknya, memuncratkan mani di mulut atau di buah dada adalah variasi seks yang sangat disukai oleh cowok. Emang antara cowok dengan cewek beda banget. Bagi kalian (cewek) mungkin keberanian cowok untuk menjilati vagina dan menghisap lendir vagina nggak ada artinya dibanding kesadaran untuk melakukan sentuhan-sentuhan lembut yang kupaparkan di atas tadi. Tapi bagi kami (cowok) keberanian cewek menerima muncratan mani di mulut, apalagi menelannya, sangat berarti dan sangat disukai. Bagi yang bersenggama atas dasar cinta, tindakan ini bisa mempertebal cinta si cowok terhadap si cewek, dengan dasar pikiran, “Gile, ni cewek begitu percaya dan begitu cintanya ama gue, sampe mau nelen mani gue! Gue jadi makin cinta aja ama doi!” Jadi, ini sih saran aja, mau diikutin mau enggak, ya terserah.. belajarlah menikmati variasi seks yang agak brutal ini. Awalnya mungkin agak mengejutkan, tapi lama kelamaan bisa dinikmati kok. Sama aja kayak senggama. Pertama emang sakit. Tapi lama-lama nikmat dan ketagihan ‘kan?

Cowok kamu bilang,. . . “Itu bukan anakku ! Emang kita sering senggama, tapi aku kan selalu pake kondom ! Jadi nggak mungkin aku ngebuntingin kamu !”

MITOS
Senggama pake kondom TIDAK menjamin si cewek nggak akan hamil! Kondom sangat efektif mencegah kehamilan dan penularan penyakit kelamin, tapi nggak seratus persen. Kalo dibaca dengan seksama di kotak atau booklet yang ada dalam kotak kondom, selalu (aku belum baca semua merek sih, tapi kuasumsikan semua begitu, untuk menghindari tuntutan dari konsumen) ada pernyataan bahwa kondom ini nggak seratus persen mencegah kehamilan dan penularan penyakit. Ada yang memberi pernyataan bahwa “Pada percobaan laboratorium, 97% tidak pecah dan tidak sobek” atau ada juga yang lebih halus dengan menggunakan kata-kata “efisien dalam melindungi..” atau “sangat efektif sebagai alat pencegah..” Kata-kata “efisien” dan “efektif” itu adalah pernyataan halus bahwa kondom yang kalian pake ini nggak sempurna melindungi 100%. Nggak mungkin ada yang berani menyatakan “pasti melindungi..” atau “100% sempurna mencegah..” atau yang sejenis itu. Berkaitan dengan ini, nggak ada alat kontrasepsi jenis apa pun yang 100% sempurna mencegah kehamilan. Baik itu pil, spiral, suntik, susuk. Apa pun!

Cowok kamu bilang. . . . “Kita kan nggak sampe senggama. Aku cuma gesek-gesekin penisku di luar vaginamu, sampe akhirnya maniku muncrat tumpah ruah di atas vaginamu. Kok kamu bisa bunting sih ?”

FAKTA
Emang bisa. Makanya hati-hati. Walaupun kalian nggak sampe senggama, dalam arti nggak sampe masukin penis ke dalam vagina, tapi kalo mani si cowok dimuncratin di vagina si cewek (walaupun hanya di luarnya), tetep aja ada kemungkinan ada sel-sel sperma yang selamat dan berhasil berenang masuk ke dalam bibir vagina, terus melalui liang vagina sampai masuk ke rahim dan ketemu ama sel telur yang kebetulan udah nunggu di sana. Harap dicatat bahwa kemungkinan ini tidak kecil! Selemah-lemahnya sel sperma itu, tapi ada aja yang cukup kuat untuk bertahan dan mencari jalan hingga mencapai bagian yang cukup basah dan lembab untuk menunjang kehidupan dan perjalanannya menuju rahim. Apalagi kalo dalam gairah yang ditimbulkan itu vagina si cewek sampe basah banget, dalam arti cairan vaginanya sampe keluar dari bibir vagina, maka sel sperma si cowok akan dapat kesempatan yang cukup besar untuk bisa selamat dan berenang ke dalam vagina. Satu catatan lagi, ini juga tetap bisa terjadi walaupun si cewek masih perawan. Sebab selaput dara cewek itu bukan merupakan selaput utuh yang menutupi seluruh liang vagina. Selaput ini ada lubangnya di tengah ( biasanya bentuknya bergerigi ). Logis aja, kalo nggak ada lubangnya, gimana caranya darah menstruasi bisa keluar dari rahim ke mulut vagina ? Jadi hati-hati kalo melakukan heavy petting ( bermesraan yang sangat bergairah ) walaupun nggak sampai senggama

Cewek kamu bilang. . . . “Aduuh, kita kan udah pake sistem kalender. Kok aku masih bunting juga sih ?”

FAKTA !
Bagi yang belum tahu, sistem kalender maksudnya hanya melakukan senggama di tanggal-tanggal “aman” yaitu sekitar 3 hari sebelum dan sesudah menstruasi si cewek. Tanggal-tanggal ini “dianggap” aman karena pada saat itu “seharusnya” dalam rahim si cewek tidak ada sel telur yang hidup dan siap dibuahi. Tapi ya itulah. Kehamilan tetap bisa terjadi. Sebab seperti kuberi penekanan di atas, tanggal-tanggal ini memang tidak pasti aman. Kenapa gitu, kan nggak ada sel telur yang hidup? Nah, di sinilah letak kesalahannya. Emangnya siapa yang tahu pasti bahwa saat itu nggak ada sel telur yang hidup? Pembentukan sel telur, ketahanan hidupnya dan jadwal matinya sel telur kalo nggak kunjung dibuahi, sangat variatif dan nggak tentu, tergantung kondisi tubuh si cewek. Soalnya semua itu diatur oleh hormon-hormon dalam tubuh si cewek. Sementara aktivitas hormon sangat dipengaruhi oleh kondisi fisik dan psikis si cewek, antara lain kesehatannya, tingkat emosinya, stres atau enggaknya si cewek, makanannya, dan masih banyak faktor lainnya. Jadi metode ini sangat nggak bisa ditebak. Bahkan, penelitian menyatakan, senggama yang dilakukan saat si cewek menstruasi pun masih bisa menimbulkan kehamilan. Padahal saat itu kan sel telur jelas-jelas udah mati dan dibuang bersama lapisan dinding rahim. Emang betul, tapi sel sperma yang masuk saat ejakulasi ternyata ada yang sanggup bertahan walau dalam kondisi berat penuh pendarahan seperti menstruasi. Jadi saat menstruasi selesai, masih ada sel sperma yang selamat di liang vagina, mulut rahim atau di dalam rahim. Jadi saat sel telur terbentuk, udah ada sperma yang siap membuahinya. Senggama saat menstruasi juga sangat tidak disarankan karena alasan lain. Gesekan-gesekan antara penis dengan vagina bisa menimbulkan iritasi (lecet) pada dinding vagina. Sebenernya ini umum banget terjadi, tapi di sebagian besar waktu, hal ini nggak terlalu dirasain ama si cewek. Nikmatnya aja yang terasa. Kadang-kadang terasa juga vaginanya agak perih, tapi dicuekin. Nah, berkaitan dengan menstruasi, kalo terjadi iritasi pada dinding vagina saat darah kotor sedang keluar deras melewati vagina, iritasi itu akan menjadi infeksi dan sangat mudah terjangkiti penyakit.

Jangan sering-sering masturbasi. Entar jadi mandul lho!

MITOS
Nggak ada hubungannya masturbasi ama kemandulan. Logikanya, masturbasi dengan senggama hanya beda metode. Yang satu pakai tangan untuk mengocok penis, yang satu penisnya dimasukkan ke dalam vagina. Lalu hasil akhirnya sama, penis mengalami ejakulasi. Apa terus kalo cowok sering senggama akan jadi mandul? Enggak ‘kan?

FAKTANYA
Hubungan paling dekat adalah masalah psikologis, dan ini pun bukan mengakibatkan kemandulan. Paling mungkin mengakibatkan ejakulasi dini. Kenapa gitu? Masturbasi banyak dilakukan remaja usia muda, lebih umum pada cowok. Biasanya dilakukan secara diam-diam. Kalo keadaan lokasi kurang aman (misalnya di rumah), akan ada rasa takut ketahuan oleh anggota keluarga lain, terutama orang tua. Jadi masturbasi dilakukan dengan terburu-buru dan ingin cepat selesai (cepat keluar). Ini bisa mengakibatkan ejakulasi dini yang bisa terus terbawa sampai dewasa. Akhirnya saat senggama, baru setengah menit dikocok oleh vagina (yang jauh lebih nikmat daripada tangan sendiri), udah muncrat ke mana-mana tu mani!

Nggak ada cara senggama, dengan perlindungan atau metode apa pun, yang 100% aman dari risiko kehamilan.

FAKTA
Dari pembahasan-pembahasan di atas, jelas memang, nggak ada cara apa pun yang “dengan pasti” akan mencegah kehamilan. Pokoknya kalo senggama, pasti ada kemungkinan hamil. Terus gimana dong, biar nggak hamil? Ya gampang aja, jangan senggama! Hubungan seks itu banyak variasinya dengan berbagai tingkat kenikmatan. Dari saling menggenggam tangan, sampai oral sex (jilat vagina atau hisap penis). Kalo emang belum siap, pake aja dulu cara-cara lain selain senggama. Kalo emang udah siap nanggung risikonya, ya silakan bersenggama. Siap di sini artinya, melakukan semua usaha pencegahan yang bisa dilakukan, antara lain, pake kondom, atau minum pil KB, atau pake sistem kalender, atau cara-cara lainnya, atau gabungan dari cara-cara itu. Tapi kalo ternyata hamil juga, ya siap menghadapinya. Artinya, bagi yang tabu melakukan aborsi, ya siap melahirkan dan mengurus bayi itu, apa pun risikonya. Bagi yang tidak takut melakukan aborsi, mungkin pilihannya bisa menggugurkan kandungannya. Intinya, semua itu adalah pilihan dan keputusan masing-masing. Soalnya, melakukan senggamanya juga merupakan pilihan dan keputusan kalian sendiri ‘kan? Maka, menghadapi konsekuensi dan akibat yang timbul dari senggama itu harus juga merupakan pilihan dan keputusan kalian sendiri.

Posted in mitOs Seks (3) | Dengan kaitkata: | Leave a Comment »

MIToS 1

Posted by drbella pada Desember 16, 2007

Pengetahuan seputar seks seringkali didapat dari mulut ke mulut. Tak banyak orang yang mencari tahu lewat buku-buku atau bertanya langsung ke dokter.

Nah, karena itu lah banyak mitos-mitos seputar seksyang jadi keliru. Biar nggak terjebak dengan anggapan-anggapan yang salah itu, simak artikel ini:

Ternyata… Bercinta saat mentruasi tetap saja berisiko hamil

Banyak pasangan beranggapan, melakukan hubungan seksual pada saat sang wanita menstruasi tak akan menyebabkan kehamilan. Mitos itu timbul dengan logika, menstruasi menandakan saat sel telur mati. Pada saat tersebut tubuh sedang mempersiapkan sel telur baru sehingga pada masa tersebut tak ada sel telur yang bisa dibuahi oleh sperma.

Kenyataannya: Asumsi ini sebenarnya cukup bisa diterima. Pada beberapa situasi, asumsi ini tidak terlalu meleset. Situasi yang dimaksud adalah menstruasi benar-benar teratur dan sang wanita benar-benar mengetahui masa ovulasinya.

Tapi, mitos ini bisa menjadi bumerang karena, sperma dapat bertahan di vagina selama tujuh hari dan telur bisa bertahan selama tiga hari. Jika periode menstruasi seorang wanita tidak benar-benar teratur, maka bisa saja Anda salah perhitungan. Jadi, jika tidak benar-benar mengetahui kapan siklus haid pasangan Anda dengan tepat, sebaiknya jangan berspekulasi.

Ternyata… Senggama terputus tidak efektif hindari kehamilan

Salah satu cara kontrasepsi yang dianggap paling efektif adalah senggama terputus. Sebelum sang pria ejakulasi, senggama dihentikan agar sperma tidak masuk ke dalam saluran telur. Dengan begitu, diharapkan pembuahan tidak terjadi.

Kenyataannya: semua pria mengalami pre-ejakulasi. Pada pre-ejakulasi ini pria mengeluarkan cairan yang juga megandung sperma hidup. Sperma hidup ini juga punya kesempatan yang besar untuk membuahi telur. Jadi, metode senggama terputus tak menghilangkan risiko kehamilan begitu saja. Ejakulasi di dalam vagina memang memperbesar kemungkinan kehamilan, tapi senggama terputus juga tetap berisiko menimbulkan pembuahan.

Ternyata… Mengkhayalkan hubungan sejenis tak akan membuat orientasi seksual berubah

Masalah hubungan sejenis memang masih merupakan sesuatu yang tabu. Ketika seseorang membayangkan hubungan sesama jenis dan menikmati fantasi itu, perasaan khawatir langsung menyelimuti. Apakah lama-lama dirinya akan memiliki perilaku seks menyimpang?

Kenyataannya: Namanya juga fantasi. Semua orang bisa mengkhayalkan apapun. Mengkhayalkan Anda bermesraan dengan pasangan sesama jenis tak akan membuat Anda menjadi homoseksual atau bukan juga tanda-tanda ke arah tersebut. Khayalan dan kenyataan sangat berbeda. Seseorang bisa berkhayal apapun, bahkan sesuatu yang sangat tidak mungkin untuk dilakukan sekalipun.

Jika perasaan tersebut terus-terusan menghantui, jangan ragu untuk membicarakan hal tersebut lebih lanjut. Jangan mudah percaya akan sesuatu yang hanya rumor atau mitos belaka. Cari referensi yang lebih pasti atau kunjungi konselor profesional.

Ternyata…. Ukuran penis bukanlah segalanya

Sudah menjadi anggapan umum, terutama di kalangan pria kalau penis besar adalah kebanggaan tersendiri. Para kaum adam ini pun kerap kali membanggakan diri jika menganggap ukuran penisnya lebih besar ketimbang teman-temannya.

Kenyataannya: Mikropenis adalah suatu kondisi medis di mana seorang pria memiliki ukuran penis yang kecil dan mempengaruhi kemampuan penetrasinya. Tapi kondisi ini jarang sekali terjadi.

Banyak cara untuk melakukan penetrasi yang sukses dengan ukuran penis yang tidak terlampau besar. Anda hanya perlu menyiasati posisi dan cara bercinta yang tepat untuk Anda dan pasangan. Seringkali orang beranggapan kepuasan wanita hanya bergantung dari penetrasi. Anggapan itu tak sepenuhnya benar, banyak cara untuk membuat hubungan seksual Anda lebih hangat daripada hanya mengandalkan penetrasi semata.

Penis besar kadang malah ‘menakutkan’ dan menyakitkan bagi sebagian wanita. Perlu lebih banyak waktu dan usaha bagi wanita untuk menyesuaikan diri dengan pasangan yang memiliki penis besar.

Ternyata…. Wanita tak selalu ingin orgasme berulang

Selama bercinta wanita memang bisa melakukan orgasme sampai beberapa kali. Pria pun sering beranggapan dirinya sukses ‘memuaskan’ wanita jika bisa membuat pasangannya orgasme sampai berkali-kali.

Kenyataannya: Hanya karena wanita bisa melakukan orgasme lebih dari satu kali selama bercinta, bukan berarti mereka memang menginginkannya. Umumnya, satu kali orgasme sudah dianggap cukup oleh wanita. Orgasme untuk kedua kalinya pun masih dianggap menyenangkan bagi para kaum hawa. Namun kalau sampai berkali-berkali, hal tersebut justru akan membuat wanita bosan, kecuali pasangan Anda memang benar-benar menginginkannya atau memintanya.

Beberapa mitos-mitos yang keliru seputar seks sudah dibahas di atas. Cuma itu saja? Tentu tidak, tunggu kelanjutannya!

Posted in mitOs Seks (3) | Dengan kaitkata: | Leave a Comment »